DP-MUI Kota Kediri mengundang 50 peserta dari berbagai eleman masyarakat untuk mengikuti acara Halaqoh Pembinaan Mental Spiritual Agama Masyarakat Kota Kediri dalam Perspektif Imtaq menuju Negara Aman (Baldatan Aminan), Sabtu (17/10/2020).
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Umum MUI Kota Kediri KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus. Dalam sambutannya, Kiai Kafa –panggilan akrabnya—mengatakan, masyarakat Islam penting menjaga diri dan keluarga dari perilaku dan perbuatan negatif yang menjerumuskan kepada kemaksiatan dan kemadharatan. Sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur’an yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (Surat At-Tahrim: 6).
“Menjaga diri dan keluarga tersebut harus dilandasi dengan ilmu, amal dan taqwa yang merupakan bekal mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat,” ujarnya.
Koordinator pelaksana kegiatan ini yaitu komisi bidang dakwah, informasi dan komunikasi. Sementara, Prof. Dr. Nur Ahid, M.Ag, guru besar IAIN Kediri yang menjadi narasumber menjelaskan pentingnya aktualisasi taqwa dalam kehidupan nyata. Termasuk bagaimana hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri serta lingkungan hidup.
Dr. Hj Umi Hanik, M.Ag sebagai narasumber berikutnya menyampaikan materi tentang kesabaran yang merupakan solusi dalam berbagai keadaan. Makna sabar sendiri meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, menahan dari perbuatan maksiat serta menjaga dari perasaan dan sikap marah.
Untuk diketahui, dengan halaqoh ini diharapkan, peserta ikut berkontribusi secara aktif dalam memberikan pemahaman dan membentuk kepribadian masyarakat yang sehat, berakhlak terpuji, serta bertanggung jawab dalam menciptakan kehidupan negara yang aman dan tenteram.